Sunday, July 19, 2020

MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG KEPRIBADIAN GANDA

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, kesehatan mental menjadi perhatian banyak pihak. Kesehatan mental bukan lagi hal yang diketahui dan dipahami oleh psikolog maupun psikiater. Perlahan paradigma negatif masyarakat mengenai kesehatan mulai terkikis. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri seperti belajar untuk lebih memahami orang lain disekitar, memeluk diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri, menerima segala sesuatu, berani bercerita dan lainnya. 

Sama seperti keadaan tubuh, psikis pun bisa terganggu, bisa sakit juga yang kita kenal dengan sebutan mental illness. Apa sih mental illness itu? Mental illnes merupakan suatu keadaan medis yang dipengaruhi oleh emosi, pikiran dan tingkah laku. Saat kita flu dan deman kita perlu berobat, minum obat dan istirahat khusus. Namun untuk mental illnes treatment yang digunakan berbeda, dimulai dari diagnosa yang dilakukan psikolog dan psikiater yang dilanjutkan dengan treatment khusus. Diagnosa dan treatment tersebut hanya dapat dilakukan seorang profesional, tidak dapat sembuh karena beribadah, bertobat dan lainnya. 

Suatu saat seorang teman pernah meng-update sebuah assessment tentang kejiwaan dan didalamnya terdapat caption yang menyinggung para penyintas. Saya sempat menegurnya karena mental illness bukan sebagai ejekan. Mungkin belum teredukasi masalah ini atau memang ignoran. Siapapun yang membaca tulisan saya ini, mental illness bukan sebuah candaan yang dapat kamu lontarkan semudah berargumen “kok bisa ingin bunuh diri sih, gak takut dosa apa” karena disana ada banyak orang yang sedang struggling dengan sakitnya dan butuh dukungan kita semua untuk sembuh. 

Gak bisa bantu mereka sembuh? Se-simple jangan menyakiti mereka dengan jempol dan perkataan kalian.

Oh iya berbicara mengenai kesehatan mental, banyaknya literasi mengenai kesehatan mental ini membuat para sutradara menjadi aware tentang fenomena ini juga. Beberapa drama korea mengupas  fenomena ini dengan sangat apik dan secara tidak langsung dapat meningkatkan awareness masyarakat mengenai kesehatan mental. Sebuah film hollywood mengangkat kepribadian ganda sebagai highlight. 

Dalam film tersebut aktor utama memiliki banyak sekali kepribadian, dari anak kecil, perempuan, nenek-nenek, sampai dia berubah menjadi orang paling kuat dan tak tertandingi yang mengancam hidup orang lain. 

“Halah paling itu dibuat untuk menarik minat masyarakat aja sih”

Nope.

Film tersebut diangkat dari kisah nyata, bahkan di Indonesia juga ada kisah nyatanya yang dapat kamu lihat dibeberapa platform. Saya sangat bersyukur dunia tumbuh begitu pesat dalam hal teknologi yang membuat saya memiliki banyak literasi tentang hal ini. Dalam sebuah video tersebut, beliau bercerita mengalami hal yang aneh beberapa waktu dan tidak dapat dikendalikan. Peristiwa macam apa yang terjadi? 

Saya ilustrasikan dengan bahasa saya bahwa pada suatu pagi hari secara sadar dia merencanakan ke kantor dan buru-buru karena telat. Pada pukul 10.00 dia tiba-tiba berada di sebuah kereta. Kaget sampai teriak dan mengundang perhatian orang lain dikira kecopetan. Beliau bertanya pada penumpang lain ini kereta yang sedang ditumpanginya ini akan menuju kemana. Kereta yang ditumpanginya tersebut mengarah ke kota Bandung, padahal tujuan dia awalnya di Jakarta. Entah peran beliau sebagai siapa yang sedang memiliki tujuan untuk ke Bandung. 

Dalam video berbeda, ada interview yang dilakukan pada orang dengan kepribadian ganda. Sewaktu melakukan interview, tiba-tiba logat bahasa dan tutur katanya berubah sesuai dengan peran masing-masing. Berdasarkan film, peran-peran yang muncul merupakan peran yang ingin mereka buat untuk kekuatan diri sendiri karena diri sendiri tidak menjadi sosok yang dia inginkan. 

Berhubung saya tidak memiliki latar belakang background dalam psikologi dan dokter spesialis kejiwaan, kalian dapat mencari tahu melalui halodoc. Bukan hanya mencari tahu tapi juga konsultasi lebih lanjut jika mengalami hal yang berkaitan dengan kesehatan mental, bagaimanapun kalian berhak bahagia. Yuk edukasi diri sendiri agar dapat memeluk lebih banyak orang sesuai kapasitas tanpa menghakimi.

0 thoughts:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...