Saturday, July 15, 2017

INGIN MEMULAI INVESTASI? PILIH SAHAM ATAU REKSADANA?

pic source: pixabay
Kebanyakan dari kita selalu menginginkan dan merencanakan untuk bekerja keras, mendapatkan gaji yang tinggi kemudian menyisihkannya untuk investasi sebagai rencana untuk masa depan nantinya. Karena tentu saja tidak mungkin kita terus menerus bekerja keras hingga tua. Akan ada masanya ketika kita sudah mencapai usia yang tidak lagi produktif, tenaga dan kesehatan menurun, pensiun dari pekerjaan serta lebih senang menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.

Memang demikianlah fungsi investasi, untuk memberi keamanan bagi kita dimasa depan dan rencana yang baik untuk diperhitungkan sedini mungkin.

Meskipun berniat dan berminat untuk berinvestasi, namun tidak lantas akan membuat kita segera mengambil keputusan dengan begitu saja mengalokasikan semua tabungan kita ke sebuah investasi bukan? Terutama jika kita masih sangat awam dengan jenis-jenis investasi dan cara berinvestasi yang benar.

Antara saham dan reksadana
Pasti pernah dengar tentang saham dan reksadana kan? Meskipun mungkin kita belum benar-benar paham bagaimana cara berinvestasi dengan keduanya. Tapi, yang perlu kita tahu, saham dan reksadana adalah tipe investasi yang dinilai berperforma terbaik. Berinvestasi dalam saham dan reksadana adalah komponen penting untuk membangun rencana masa depan yang memadai untuk kita, baik untuk dana pensiun dan untuk memproteksi uang yang kita punya dari inflasi.


Saham memiliki keunggulan sebagai saran investasi, namun keunggulan reksadana pasar uang juga sama baiknya. Jadi pilih yang mana?

Memahami kedua pilihan investasi baik saham maupun reksadana

Langkah pertama tentu saja kita harus lebih memahami masing-masing pilihan investasi.

Saham
Sederhananya saham merepresentasikan kepemilikan bisnis, jadi jika kita telah membeli saham maka yang kita beli adalah porsi kepemilikan bisnis tersebut. Hasil yang bisa kita peroleh dari pembelian itu adalah kita berkemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan bisnis tersebut dimasa yang akan datang.

Reksadana
Reksadana adalah kumpulan saham yang dikelola dengan professional oleh seorang manager portofolio yang biasanya dinaungi perusahaan. Nah ketika kita membeli reksadana, sama artinya dengan kita turut serta dalam pengumpulan uang bersama-sama dengan banyak investor lain. Setelah dana terkumpul, maka manager portofolio lah yang memutuskan untuk menggunakan dana tersebut untuk berinvestasi dengan membeli saham mana yang dia rasa akan menguntungkan.

Ketika kita membeli reksadana, maka kita akan menerima sebagian yang dihasilkan dari kumpulan dana tersebut. Nilai kolektif dari kumpulan investasi biasa disebut dengan NAB atau nilai aktiva bersih. Jika NAB meningkat makan nilai dari reksadana kita juga turut meningkat juga. Yang menyebabkan NAB bisa naik adalah karena saham yang dibeli oleh manager portofolio nilainya meningkat.

Keunggulan dan kelemahan
Keunggulan reksadana pasar uang adalah, jika kita adalah orang awam yang belum bisa mengatur sendiri investasi kita serta mengelola saham yang kita beli maka akan lebih baik untuk memilih reksadana. Mengapa? Karena reksadana dikelola oleh manager portofolio yang pastinya sudah terlatih dan berpengalaman dalam hal penilaian aspek masa depan serta aspek resiko untuk memperoleh hasil yang memuaskan dari investasi yang diputuskan. Reksadana juga cenderung lebih minim resiko ketimbang membeli saham dengan dana pribadi serta mengelolanya sendiri karena dinaungi dengan perusahaan yang bisa kita cek langsung kredibilitasnya dalam melayani investor.

Namun jika kita merasa percaya diri dan lebih dari capable untuk mengelola investasi yang kita putuskan maka membeli saham secara langsung akan lebih baik jika kita melakukannya sendiri untuk hasil yang maksimal dan memuaskan dari persepsi kita.

Lantas mengapa jika kita punya kemampuan untuk mengelola investasi akan lebih baik mengelolanya sendiri?

Karena keunggulan saham sebagai investasi adalah return-nya yang dianggap sangat besar dibanding dengan jenis-jenis investasi lainnya. Meskipun return yang sangat tinggi ini juga menimbulkan efek fluktuatif yang dapat mempengaruhi kita untuk melakukan pembelian besar-besaran atau pelepasan saham di pasar bebas yang besar-besaran jika kita masih kurang pengalaman dalam pengelolaan saham, tidak dapat memprediksi dengan baik, masih belajar dalam tata kelola investasi sehingga cenderung emosional.

Jadi, dengan pertimbangan diatas… lebih memilih jenis investasi yang mana?

0 thoughts:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...